Syahid! Sejauh mana Usahamu?

Assalamualaikum. W.b.t.

Tajuk entri kali ni, agak sensitif ya. Syahid. Apa itu Syahid? Ada sesiapa nama Syahid kat sini tak? Urm, sebelum tu, aku dengan berbesar hati nak share satu cerita yang jauh buat aku tersentuh dan tersentak lepas baca. Dengan harapan, bolehlah awak awak luangkan kejap masa awak 5 minit je untuk baca kisah ni. :') Serius saya rasa nangis tau baca. Sambil terfikir satu benda. Mana usaha aku kearah tu? Bila tanya, semua nak mati Syahid kan? Tapi amalan? Nothing? :(  huaaargh. Jom hayati kisah ni dulu,

WANITA YANG KEMATIANNYA DISAMBUT PARA MALAIKAT

Kisah ini mungkin telah sering kita dengar. Namun, sekedar mengingatkan kembali tentang perjuangan wanita mulia ini, semoga dapat mengembalikan ghirah kita untuk juga bisa menteladani beliau, wanita yang ‘berhati baja’.

Nusaibah Binti Ka’ab radhiyallahu anha, namanya tercatat dalam tinta emas penuh kemuliaan.
Bahkan kematiannya mengundang ribuan malaikat untuk menyambutnya.

Hari itu Nusaibah sedang berada di dapur. Suaminya, Said sedang beristirahat di bilik tempat tidur. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh. Nusaibah menerka, itu pasti tentara musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di kawasan Gunung Uhud. Dengan bergegas, Nusaibah meninggalkan apa yang sedang dilakukannya dan masuk ke bilik. Suaminya yang sedang tertidur dengan halus dan lembut dikejutkannya.

“Suamiku tersayang”, Nusaibah berkata, “Aku mendengar pekik suara menuju ke Uhud. Mungkin orang-orang kafir telah menyerang.”

Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak. Dia menyesal mengapa bukan dia yang mendengar suara itu. Malah isterinya. Dia segera bangun dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu dia menyiapkan kuda, Nusaibah menghampiri. Dia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.

“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan pulang sebelum menang.”

Said memandang wajah isterinya. Setelah mendengar perkataannya itu, tak pernah ada keraguan padanya untuk pergi ke medan perang. Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju ke utara. Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya. Senyum yang tulus itu semakin mengobarkan keberanian Said.

Di rumah, Nusaibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memperhatikan ibunya dengan pandangan cemas. Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang penunggang kuda yang nampaknya sangat gugup.

“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda, “Suami Ibu, Said baru sahaja gugur di medan perang. Beliau syahid…”

Nusaibah tertunduk sebentar,
“Inna lillah…..” gumamnya,
“Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”

Setelah pemberi kabar itu meninggalkan tempat, Nusaibah memanggil Amar. Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan,

“Amar, kaulihat Ibu menangis?.. Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah Syahid. Aku sedih karena tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan pagi para pejuang Nabi. Maukah engkau melihat ibumu bahagia?”

Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.

*“Ambillah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terhapus.”*

Mata Amar bersinar-sinar. *“Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku ragu, seandainya Ibu tidak memberi peluang kepadaku untuk membela agama Allah.”*

Putera Nusaibah yang berbadan kurus itu pun terus menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak terlihat ketakutan sedikitpun dalam wajahnya. Di hadapan Rasulullah, ia memperkenalkan diri.

“Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayahku yang telah gugur.”

Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. “Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”

Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung hingga petang. Pagi-pagi seorang utusan pasukan Islam berangkat dari perkemahan di medan tempur, mereka menuju ke rumah Nusaibah.

Setibanya di sana, wanita yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita, “Ada kabar apakah gerangan?..” serunya gemetar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “Apakah anakku gugur?..”

Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”

“Inna lillah….” Nusaibah bergumam kecil. Ia menangis.
“Kau berduka, ya Ummu Amar?..”

Nusaibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatkan?.. Saad masih kanak-kanak.”

Mendengar itu, Saad yang sedang berada tepat di samping ibunya, menyela, “Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putera seorang ayah yang gagah berani.”

Nusaibah terperanjat. Ia memandang puteranya. “Kau tidak takut, nak?..”

Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng, yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nusaibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan tentara itu.

Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya. Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu Akbar!..”

Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nusaibah.

Mendengar berita kematian itu, Nusaibah meremang bulu tengkuknya.
“Hai utusan,” ujarnya, “Kau saksikan sendiri aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diriku yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”

Sang utusan mengerutkan keningnya.
“Tapi engkau wanita, ya Ibu….”

Nusaibah tersinggung, “Engkau meremehkan aku karena aku wanita?.. Apakah wanita tidak ingin pula masuk ke Syurga melalui jihad?..”

Nusaibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas menghadap Rasulullah dengan mengendarai kuda yang ada.

Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nusaibah. Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum.

“Nusaibah yang dimuliakan Allah. Belum masanya wanita mengangkat senjata. Untuk sementara engkau kumpulkan saja obat-obatan dan rawatlah tentara yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”

Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nusaibah pun segera menenteng obat-obatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur.

Dirawatnya mereka yang mengalami luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk dan memberi minum seorang prajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba rambutnya terkena percikan darah. Nusaibah lalu memandang. Ternyata kepala seorang tentara Islam tergolek, tewas terbabat oleh senjata orang kafir.

Timbul kemarahan Nusaibah menyaksikan kekejaman ini.

Apalagi ketika dilihatnya Rasulullah terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh. Nusaibah tidak dapat menahan diri lagi, menyaksikan hal itu.

Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang prajurit yang tewas itu.
Dinaiki kudanya.
Lantas bagaikan singa betina, ia mengamuk.

Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang.

Hingga pada suatu waktu ada seorang kafir yang mengendap dari arah belakang, dan langsung menebas putus lengan kirinya. Nusaibah pun terjatuh, terinjak-injak oleh kuda. Peperangan terus berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga tubuh Nusaibah teronggok sendirian.

Tiba-tiba Ibnu Mas’ud menunggang kudanya, mengawasi kalau-kalau ada orang yang bisa ditolongnya. Sahabat itu, begitu melihat ada tubuh yang bergerak-gerak dengan susah payah, dia segera mendekatinya. Dipercikannya air ke muka tubuh itu.

Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Isteri Said-kah engkau?..”

Nusaibah samar-sama memperhatikan penolongnya. Lalu bertanya, “Bagaimana dengan Rasulullah?.. Selamatkah baginda?..”

“Baginda Rasulullah tidak kurang suatu apapun…”

“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan?.. Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”

“Engkau masih terluka parah, Nusaibah….”

“Engkau mau menghalangi aku untuk membela Rasulullah?..”

Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya. Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke medan pertempuran. Banyak musuh yang dijungkirbalikkannya. Namun karena tangannya sudah buntung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus oleh sabetan pedang musuh.

Gugurlah wanita perkasa itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.

*Tiba-tiba langit berubah mendung, hitam kelabu. Padahal tadinya langit tampak cerah dan terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak.*

Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya,

“Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan?.. Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nusaibah, wanita yang perkasa.”



Subhanallah..
Allahu Akbar..
Allahu Akbar..
Allahu Akbar..

Tanpa pejuang sejati seperti dia, mustahil agama Islam bisa sampai dengan damai kepada kita yang hidup di jaman sekarang.

Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla menempatkan mereka, dan kita semua di Syurga-Nya disamping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aamiin..

Apa yang telah kita perbuat untuk menegakkan Dienullah Islam ?

Kisah penuh inspiratif ini seharusnya dapat menggugah jiwa juang kita, agar tidak cengeng melepas anak -anak yang sedang berjuang. Kalo ingin anak menjadi kuat, maka kita harus menjadi ibu yang kuat terlebih dahulu.

https://tarbiahmoeslim.wordpress.com/2016/10/23/wanita-yang-kematiannya-disa mbut-para-malaikat/

Jumpa next entry, in sha allah akan sentuh sikit isu ni ya. Wasalam~ selamat malam!

الله اكبر
Terima kasih sebab sudi baca. Jangan lupa baca entry lain?

My Working Experience (Kindergarten Teacher@Babysitter) Part 2

Okay. Entry ni merupakan kesinambungan entry pengalaman bekerja di Taska sebulan yang lepas. Aku sambung sikit lagi cerita pasal dengan siapa aku bekerja. Aku bekerja dengan seorang kakak yang tua sikit dari aku. Kan dua guru bagi satu satu lingkungan umur yang perlu dijaga. Masa bekerja aku 7.30-7.00. Setiap pukul 6 atau 6 suku macam tu, akan ada sorang lagi staff pangkat kakak yang akan temankan aku. Kebiasaannya lah. Sebab aku je amik masa bekerja sampai pukul 7. Kakak tu tidur di taska tempat aku bekerja. Jadi, sebab itulah dia akan balik sini bila masa kerja dia tamat. Dia bertugas di taska lain. Dekat je. Jalan kaki. Depan depan je. Huhu.

Pertama kali berjumpa dia, aku bersembang macam biasa. Al maklum, orang yang kenal aku tahulah tahap keramahan aku tu macam mana. Tapi, ada sesuatu yang pelik yang aku perasan bila kakak ni balik. Nama dia Kak Y. Bila Kak Y ni balik dari kerja which means balik taska ni lah, staff-staff lain yang kerja dekat sini, diorang lebih suka duduk luar. Aku pulak? Sajelah malas nak duduk luar. Aku stay je kat dalam sementara tunggu mak aku datang ambik *maklum, masatu kereta rosak lagi*. Sambil-sambil tu, bersembang sakanlah kami. Kadang gelak, ketawa. Dia banyak bercerita mengenai kisah hidup dia kat aku. Dia antara staff paling lama di taska ni.
3 tahun sudah dia berkhidmat disini. Tinggal di Taska ini. Dia yang banyak bercerita, aku selaku adik hanya mendengar dan mengiakan. 

Hehehe..

Dia merupakan anak bongsu daripada adik beradik yang lain. Itu yang dia cerita pada aku. Apa yang aku tengok, dia macam seorang yang amat manja dalam keluarga. Mana tidaknya, nyamuk gigit pun dia kata abang dia marah tak kira. Hahahaha! Untunglah! Bagi aku, bonding keluarga mereka sangat kuat. Dia bercerita tentang latar belakang kakak dan abang-abang dia. Abang dia doktor, engineer. Pergh, memang kerja hebat-hebatlah! Untung, tapi dari situ, aku rasa pelik. Kalau camtu, kenapa dia kerja guru taska je? Ah! Persetankanlah. Mungkin dia memang minat kerjaya ni. Positif beb positif!
Suatu hari, dia tanya pasal diri aku. Aku okey ke kerja sini? Aku kata, okey je.. Lagipun buat part time, sambil-sambil. Cari pengalaman!
Dia nampak terkejut.
"Part time? Habis tu apa yang full time nya?"soal Kak Y.
"Emma study lagi lah akak.. Tengah tunggu nak masuk degree ni,"ujar aku sambil tersenyum.
"La yaka.. Kak Y dulu pun ada diploma. Diploma in Accounting, tapi malas lah nak sambung dah. Cukup lah setakat diploma je,"dia memberitahu. What? Terkejut aku akak ni ada education jugak rupanya. Heh. Tu lah tengok dari luar, dia dah berusia. Mana nak tahu dia ada diploma. Accounting pulak tu. Aku rasa bangga lah sikit dengan dia. Sebab aku ni jenis tak minat Account. Masa study dulu aku buat Account hancur beb hancurr! Aku benci gila subjek account. Tengah malam nak final aku menangis sebab tak reti nak buat account ledger lah apalah. Huhu, kenangan betul lah.
Aku ada tanya dia, kenapa tak kerja ikut pada tahap education yang dia ada? Buat akaun ni masyuk oi. Dia kata, dulu dia kerja buat akaun lah. Tapi pening kepala. Ouh, ingatkan ambik akaun tak pening. Relakan amik akaun? Sepatutnya tak peninglah weheheheheh. Dulu dia bekerja dengan Tan Sri mana entah! Dia ada cakap, kalau aku nak mintak kerja nanti, boleh try mintak dengan Tan Sri tu. Dia senang bagi kerja.

Wow! Gila betul. Aku iakan saja. Aku ni siapa tiba-tiba nak mintak kerja dengan Tan Sri ui? Kehkehkeh.

One day, dia tanya aku satu soalan.
"Agak-agak emma akak dah ada anak ke belum?"katanya. Aku blur tiba-tiba. Dah ada ke belum woi? Tengok gaya macam dah kahwin ada anak besar-besar dah. Aku cakap ada dah kot. Lepastu dia tanya lagi,

"Emma rasa akak kahwin tak lagi?"terus aku rasa lain. Hisy, ni peribadi sangat nak main teka teka. Nanti silap cakap, tersinggung pulak. Aku cakap belum kot. Pastu dia senyum je. Tak bagitahu aku status dia yang sebenar. Beberapa hari lepastu, akak yang kena handle budak dua tahun dengan aku ni bagitahu Kak Y ni belum kahwin.... Owh..... Begitu ke.. Huhuhu...
Actually, nak kata ada rasa lain sepanjang berkawan dengan akak Y ni. Ada la jugak, sebab cara dia bercerita macam hidup dia terlalu mewah. Tapi, pernah aku terfikir kalau betul life dia mewah segah yang dia selalu cerita tu, kenapa sampai nak keluar pergi topup pun kena main kirim2 dekat staff lain? Dia kata ada banyak kereta kat rumah abang dia. Kenapa dia tak bawa pergi Taska sebijik? Kan? Korang rasa tak apa aku rasa ni? Ke aku sorang je yang mulai rasa pelik2? Kahkahkah.



Okey sambung..

Seminggu bekerja disana, boleh tahan. Aku makin sayang dengan bebudak  kat situ. Dorang pun manja je dengan aku. Tapi kalau diorang buat hal, aku tak bagi muka sangat. Aku tempik jugak, tapi setakat naik suara je lah. Tapi lama-lama, staff yang menjaga baby dekat luar macam marah aku sebab suara kuat sangat. Ada jenis baby takboleh bising-bising. So, kalau diorang buat perangai, aku jegilkan mata je. Sambil letak jari telunjuk dekat mulut menandakan aku suruh diorang behave. Okey, menjadi. Takut dorang lepas aku buat macam tu. Settle!


Suatu petang, akak yang kena kerja dengan aku tu ada bertanya dekat aku. Okey ke kerja sini? Aku jawab okey je kak.. Gaya dia tanya, macam ada yang tak kena. Katanya, setengah orang tak tahan, kerja sehari berhenti! Alahai. Yang terjadi tu semua ambik kos pendidikan awal kanak-kanak lah. Pelik jugak aku, kalau tak minat, kenapa ambik? Bagi aku, okey je. Letih? Perkara biasa. Tapi bila dah lama-lama penat ke apa ke dah tak rasa. Kami bersembang banyak hal. Termasuklah perangai staff-staff dekat taska ni. Okey, yang ni aku minat. Aku pasang telinga betul-betul. Mana tahu, ada staff lain tetiba kutuk aku? Aik? Budak baru kot tak kan kena kutuk dah ahahahahaha.

Berdasarkan cerita Kak Mina, aku dapat bayangkan. Ada staff yang suka cakap belakang, yang tak puas hati pasal gaji, yang buat cerita, yang itu ini. Okey, tak terkejut manalah. Aku dah jumpa macam-macam jenis manusia kat muka bumi ni. Setakat nak hadap manusia style mengumpat belakang, takde hal! Lantak ngko! Tapi, jangan sampai buruk kan aku dekat owner taska sudah. Tak pasal-pasal jadi bergaduh pulak nanti. Mulut orang, tak boleh tutup kan? Okeylah not bad! Aku kerja kejap je, so lantaklah kome nak jadi apa hahaha.

Berkaitan staff dekat sini, orang first aku kenal ialah Mira dan Mas. Bagi aku, budak berdua ni susah sikit nak masuk di awal-awal. Sebab tu aku suka duduk dalam bilik. Tapi bila dengan Kak Mina, mak aih ramah ui. Hahahaha. Terasa? Sikit je. Tapi bila dah lama tu baru aku tahu, diorang okey je. Cuma, take time nak dapat rasa bonding tu sama-sama. Dorang sembang, aku sembang. Tanya sepatah, jawab sepatah. Heeee, jadi pendiam lah pulak.

Sebab itu, bila Kak Y balik, dia bersembang dengan aku. Aku rasa selesa. Yelah, masa bekerja aku banyak diam. Hehehe. Yang tu kelakor plus sedih! Haahhaha. Okey sambung cerita,  rupa2nya, segala cerita negatif yang aku dengar dari kak Mina tu, semuanya tentang diri Kak Y rupanya. Whatt?? Bila dapat tau tu okeyla. Terkejut jugak.
Tapi bagi aku, selagi aku tak kacau hidup dia, dia tak kacau hidup aku, tak buat cerita pasal aku. Aku layan elok. Just that. Got it? Sebab tu aku buat derk je even dah tau perangai kak Y ni.
Nak dijadikan cerita, one fine day..

Hahaha.
Okey serius2-!
One day tu aku tengah ditugaskan untuk mengajar kat taska lain pulak. Jaga budak2 transit. Budak 12 tahun lah senang cerita. Bila dah jaga budak transit, memang banyaklah masa kami cikgu2 dok bergosip kahkahkah. Senang cakap, aku terdengar perbualan Cikgu2 yang dah lama bekerja di taska ni sebelum aku.  Mula2 tu tak ambik pot sangat tapi bila dah lama ni aku rasa macam ada yang tak kena je. Dorang cite pasal siapa ni? Sampailah ada words yang aku dapat tangkap dari sorang member setugas aku.
Lebih kurang gini ah ayat dia

".....kalau tidak tu, mungkin imaginasi dia lah lah tu....."

Aku tersentak. Aik apa benda yang imaginasi? Terus aku menyelit. Aku tanya, siapa yang berimaginasi? Masa tu aku meremang tau! Bulu roma aku memang tegak serius cakap.
"Kak Y la...!"bagitahu akak tu lagi.
What?? Kak Y? Selongkar punya selongkar, baru aku tau selama ni aku berkawan dengan orang yang tak berapa nak siuman plus tak berapa betul! Tapi ada unsur psiko tau akak ni. Ya rabbana.. memang aku meremang habis lah cerita dia.

Ha ginilah eskspresi muka hakak lepas dapat tau. Terkezut tau ahak!
Macam2 kot dia dok bercerita dekat aku. Rupanya segala benda yang dia bagitahu aku tu semuanya tak betul. Ada abang? Ada kakak? Ada itu ada ini? Hakikatnya dia sebatang kara. 3 tahun duduk kat taska tu sekali pun dia tak pernah balik rumah. Ya allah.. Kesiannya. Mungkin dia sunyi sebab tu dia jadi macam ni. Patutlah aku rasa pelik setiap kali dia bercerita. Semuanya gah tentang hidup dia.

By the way, dia bagitau aku yang dia anak bongsu. Tapi pada orang lain dia kata dia anak kedua. See? Dia selalu cerita kalau balik rumah dia akan jaga anak2 buah dia. Ramai! Aku pon caya la dah dia memang kerja jaga budak kan? Hahahah. Sedih bila dengar cerita pasal dia.
Pernah one day tu, hotlink antar mesej, dia kata abang dia yang mesej. Adududu. Serius cakap, dari luaran nampak normal tau! Tak nampak macam psiko apa pun. Tapi....fuhhhh.
Rupanya maybe selama ni dia sekadar berimaginasi dengan dunia dia sendiri. Ataupun memang dia..erm tak tahu nak cakap. Dia terlalu memendam rasa kot. Dia tak cerita hal yang sebetulnya pada orang2 sekeliling dia. Dia cuba nak nafikan tentang kisah life dia. Ini lah yang jadi. Lagi satu mungkin sebab dia tak kahwin sama.

Pernah dia bercerita dekat aku yang orang depan taska ni kawan dia. Lelaki. Kawan special la kot. Kan? Bila balik je mesti dok intai2 kot tingkap sambil cakap... 'ala dok tunggu ke?'. Eyh.eyh.

Rupanya kawan tu tak kenal dia langsung pun weyh! Adehhhh. Sadiss.

Bila dah tau cerita pasal dia. Aku wat dono jela. Dia sembang aku layan je. Percaya jangan. Huhuhu. Bukan tak kesian tapi apa boleh buat? Owner taska tu memang hebat lah sebab bertahan dengan pekerja macam tu. Owner taska aku kerja tu memang baik. Tak sampai hati nak buang dia. Dah tak da sesiapa kan? Tapi sebab Kak Y ni jugak lah ramai staff2 tak tahan berenti kerja sbb perangai Kak Y ni. Kesian kan? Mujur aku part timer je. Hush. Mulut dia suka bercerita benda yang tak manis dekat orang. Suka laga2 sesama staff. Dah tu camne?

Sekarang barulah aku faham kenapa setiap kali Kak Y balik, dua org lagi rakan setugas aku duduk kat luar. Hahaha! Rupanya dorang pun pernah ada kes dengan akak ni. Kes balas2 mulut lah ni. Huhi~

So kesimpulannya, selain pengalaman jaga budak. Aku mengalami satu lagi pengalaman berdepan dengan spesis manusia berkategori lain dalam life aku. Hehehehe. Cerita ni dijadikan pengajaran lah. Kau orang kena hati2 tau. Tak semestinya korang tengok kawan korang macam okey tapi takde masalah apa2. Hehe gurau2. Actually kalau korang ada masalah or something, ceritalah. Jangan pendam sampai macam ni sekali. Bahaya tau? Memanglah kita share masalah dekat orang,masalah tak settle. Tapi percayalah, bila dah luah dekat sesapa hati kita akan rasa lega. Okey? Salam sayang dari hakak. Nah belanja gambar satu! K jangan kecam tau? Wehehehe k love ya. Tengoklah lalau ada story lagi hakok oyak deh. Salam sayang ceria selalu😘



Terima kasih sebab sudi baca. Jangan lupa baca entry lain?

My Working Experience (Kindergarten Teacher@Babysitter) PART 1

Assalamualaikum. Hai readers, lama kan aku tak menulis? Huhi~ berhabuk dah blog pun. Bukan tak rindu, dengan blog yang bersawang ni, tapi baru berkesempatan nak membukanya. Ditambah pulak sekarang aku dah tak ada install apa2 application dekat phone ni. Ig ke, Fb ke, termasuklah app blog. ape pun tadokk. Haa .Makin menyepilah bunda ni ye. Hahaha.

K dah merapu banyak ni.

Okey2~. Abaikan okey. Harini alang-alang nak menulis tu. Aku nak cerita pengalaman aku kerja sebagai guru tadika, guru taska, dan babysitter. Hahahah! Hamik ngkoo. 3 dalam satu. Actually pakej jelah kalau awak2 semua jadi guru budak2 ni. Depends pada umur yang korang kena handle. Or depends kat Taska yang korang kerja tu. Kot?

Macam aku,  aku kerja dekat Taska. Tapi  Taska tu kena handle budak start 3bulan sampai darjah 6. Haa see? Bertugas ikut jadual setiap minggu. Kadang jadi babysitter, kadang jadi cikgu Iqra',😂 kadang jadi Cikgu Tuisyen (Untuk Transit umur lingkungan 12 tahun).

My baby, Aish Avicenna >_< (Masa jadi babysitter)

Amani!! Mommy missed you baby!


Budak-budak dua tahun. Just some of them :)

Nak cerita tentang cabaran tu, biasalah. Dah nama pun cikgu kanak-kanak. Satu benda yang patut tertanam dalam diri kenalah sayangkan budak. Tapi yang paling penting kena banyakkan bersabar. Yang ni nunber one! Yelah, nak handle budak bukan sorang dua. Ramai. Macam aku, jaga budak dua taun ada 12 orang. Nak cerita pasal nakal tu, alah budak memang tak lepas dari nakal. Sorang dapat handle mai hat lain pulak bunyi berebut mainan lah kena gigit lah kena buli lah! Hahahah. Kelakar tau bila teringat pe'el diorang ni semua. Tapi, mencuit hati! Kelakor. Ada budak yang aku handle ni, tercampur la jugak sorang dua umur setahun. Kecik, comel je. Tapi,... Suka gigit orang! Tak padan dengan kecik kan?.Hahaha. Kena selalu perhatilah. Kalau susah sangat nak kawal, aku panggil je duduk atas riba aku. Bila kepala2 buat orang ni semua dah berpisah dengan yang sok-sok cuci plus manja ni, amanlah sikitkan? Tak gitu? Wehehehe~

Ada gak yang kuat merajuk. Lelaki pulak tu. Adeh, aku tak bagi muka sangat. Kalau time dia merajuk tu aku tengah busy, memang taklah aku nak pujuk! Huhu. Biar je. Selalunya bila dia merajui, dia akan meniarap tanpa mempedulikan orang lain. Kuikui. Bila dah reda semua kerja, barulah aku rengek-rengek nak melayan dia punya merajuk tu. Haih, dah ada adik pun perangai suka merajuk lagi?  Hehe.

Kalau nak dicerita perangai budak demi budak ni, haa. Memang sampai kesudah entry ni berpart-parr macam novel lah jadinya. Kan?

So, aku pendekkan je pengalaman jaga budak. Sebab aku nak move kepada pengalaman aku deal dengan perangai-perangai staff dekat sini pulak. Hehe.

Bila dah merasa jaga budak-budak ni, terasa naluri keibuan aku ni semakin kuat pulak dalam diri. Aceceh... Konon je kau Maa. Hehe, tapi sungguh tau. Terasa macam jaga anak sendiri je. Jujurnya aku cakap, untuk baby dengan budak dua tahun, diorang panggil aku Mommy. 😊 Aku selesa macam tu. Tapi umur atas dari tu, barulah budak-budak panggil aku teacher/cikgu.

Hehehe. So, macam mana kau tak rasa feeling keibuan tu macam mana kan? Dah panggil pun mommy. Memang aku anggap semua macam anak-anak aku sendiri dah. Walaupun penat, tapi bila tengok diorang tidur, sumpah aku rasa sayu. Bahagia je.. Jadi budak! Tak yah fikir masalah, hidup dalam dunia diorang sendiri. Cukup time makan, tidur. Cukup semuanya, bereslah budak2 tu. Kan?

Kalau urus budak2 transit pulak yang kebanyakkan umur 12 tahun, banyak releks sikit. Ajar budak2 kerja sekolah. Releks banyak sebab semua dah pandai urus diri. Mandi sendiri, pakai baju sendiri. Selaku cikgu, hanya memantau dan make sure diorang siapkan homework, bagi latihan, tanda buku latihan blablaabla. Done!

Jaga baby pulak? Okey yang ni renyah sikit. Sebab baby memerlukan penjagaan rapi :) Tapi puas hati bila dah berjaya jaga semua macam mana yang dipertanggungjawabkan. Yelah, bayangkanlah. Tengah baby dok lena, kita baru nak suapkan baby lain makan. Tetiba dia nangis, mintak dukung. Time tu jugaklah dia nak merap. Haiyaaa. So, mahu tak mahu, kenalah satu tangan pegang baby dengan penuh sopan satu lagi tangan suap sorang lagi baby makan. See? Hehe, dahlah tangan tu kalau boleh macam2 yang nak dicapainya. Jenuh bawak lari makanan daripada ditepis si baby yang memerap ni.

Lagi satu, jaga baby ni kalau bahu lenguh2, tangan sakit2 tu benda biasa lah. Sebab dok dukung baby kan. Nak mandikan pun ada cara, buat jatuh terlentang anak orang. Tak ke naya? Hahaha. Tapi alhamdulillah, sepanjang aku handle. Baik2 saja. Mula2 kekok, lama2 okeylah. Time tu, baru teringat, macam nilah mama jaga aku kan dulu? Huhu.

Bersambung. .

Secara jujurnya, aku rindu sangat2 dengan anak2 syurga ni. Nak letak gambar banyak2 susah, tak onn Laptop. Guna phone aje. Hehe, jumpa next part k .


Terima kasih sebab sudi baca. Jangan lupa baca entry lain?

TAKE MY BANNER :)

KEEP IN TOUCH
 
Blog design by Fatin Hazwani. Copyright Peningpenings